Jumat, 15 Juni 2012

alan alan ke kraton

Hari ini udara kota sumenep rada-rada sejuk sengatan matahari tak bagitu terasa di kulit setelah pulang dari kampus aku dan ketiga teman setiaku mereka adalah dawimatus solaiha, farida dan anrasiyana, karena jam kedua dosen kami tidak bisa ngisi dan kebetulan kami berempat juga tidak punya acara lain selain pulang . Gimana kalo qt kemusium “ ujar farida di sela-sela saat kami semua pada asyik adu action di depan kelas. Ayo kapan ya kira-kira ? responku tanpa mikir panjang karena sebenarnya aku sudah ngidam pulang dan cepat sampe kerumah. Sekarang ja kapan lagi? Sekarang waktu yang tepat ujar kedua teman yang lain, akhirnya aku ikut setuju mau tidak mau walaupun agak keberatan juga sich sebenarnya karen pakaianku tidak cocok untuk jalan-jalan abis dikira ada bimbingan cieh himgga aku pake hitam putih segala.
Benar adanya bila banya orang berasumsi bawa hidup ini penuh misteri hidup imi selalu saja kembali ke nasib yang yang dipercayai sebagai taqdir aku jadi ingat pesan yang tersampaikan dalam buku Life Excellent” setinggi atau sejauh apapun penerbangan yang anda pilih selalu berlaku pada satu peraturan bahwa anda tidak bisa mengubah mata angin(nasib) tapi anda dapat mengubah arah sayap(sikap)”  mungkin itulah yang terjadi padaku hari ini dari rumah siap RPP untuk mengajar eih ternyata berjung jaln jalan kemusium he3x akan ku ceritakan ya gambaran singkat perjalanan kami di musium baca terus ya biar tidak nyesel.
Aku mau memengawali cerita sedari parkir yach, setelah kami melewati taman adipuradi depan masjid jamik sumenep, yang dinyatakan sebagai alun-alun kota sumenep sekaligus pertengahan kabupaten sumenep. Sesampainya di depan gedung GNI tiga deret Bus mini dan puluhan sepeda motor pengunjung musium tampak tertata rapi di depan labang mesem (pintu masuk musium). Kami berempat melintasi para pedagang kaki lima yang tak beraturan di depan deretan kendaraan pengunjung dan memarkir sepeda di samping kanan labang mesem.
Seperti biasa untuk masuk musium ini pengunjung harus mengunjungi kraton yang terletak di selatan jalan hanya dengan bayar 1000 rupiah(tarif untuk pelajar/anak-anak) kami bisa leluasa menyaksikan beranikaragam peninggalan kerajaan sumenep yang telah dimusiukan. Diselatan jalan ini tanpak benda benda antik peninggalan raja seperti hanya kreta, kursi dan ranjang berukiran kono.



 setelah kaim foto-foto buat dukumen kami melaju kependopo kabupaten sumenep yang satu lingkup dengan Musium yang terletak disebelah utara jalan. Rumput dan tumbuhan yang begitu hijau tampak ranum disaat aku memasuki pintu masuk,  yang tidak kalah menariknya ada tumbuhan senacam rerumputan bebentuk love entah apa namanya.



Hampir semua benda kami singgahi untuk sekedar mengabadikannya walaupun aku tampil lucu gitoe pake hitam putih abis rencananya mau ikut microteaching, toeh yang aku ceritakan tadi kami sudah mau masuk ruangan musium II ne kami sempat ambil gambar lagi.



Tau gak? Di depan pintu benda antik itu ada kaca besar loeh. Jadi kalo rekan-rekanita para pengunjung mau masuk bisa cek kerapian dulu diluar mungkin abis muter-muter da gak sempat jaga kerapian, nech temen-temenq pada adu action lucunya fothografernya ju masuk ter capture tueh.



                               
I
Rekan – rekan yang belum pernah berkunjung kemusium sumenep penasaran benda antik ini terletak dimna? Aku kasi tahu ya, itu terletak di samping big mirror tadi tepat di sebelah kanannya, pensaran bena itu terbuat dari apa? Kunjungi ja hanya dengan tecket 1000 rupiah untuk kalangan pelajar anda bisa menikmati semua keunikan-keunikan krato sumenep masa lampau okey, sayang sekali kami tidak sempat mengabadikan barang antik dibalik kaca raksasa ini, padalahal disna banyak yang unik-unik loeh yang tentunya hanya dimiliki kota sumenep ja dan di jamin dech anda pengunjung setia tidak akan menemukan benda semacam itu di musium manapun, penasaran nech? Aku bocorin ya dikit ya, disana ada al-qur’an yang ditulis oleh raja sumep dalam jangka waktu satu malam hebat ga’ temen-temen? Hebat banget alqur’an yang engmpulkan 30 jus itu hanya ditulis dalam waktu semalam pake manual lagi, ya mana ada dulu computer, bisa bayangin gak kalo kita yang nulis? Satu halaman aja pailing da gak kelar, okey kita tinggalkan dulu musiam mari kita liat pendopo sumenep dan rumah Raja sumenep dulu yuuk.  i





                Ini loeh rekan-rekanita pengujnjung pintu tempat tidur raja sayangnya lagi ne para pengunjung tidak diikijinkan masuk demi keutuhan isinya yang seba alami gitoe, yang sabar ya pengunjung hanya boleh ngintip di tempat pengintipan, eich kaya maling ja ngintip- ngintip, tapi mang benar kok itu adanya.
                Lurus  kedepa dari pintu langsung menuju pendopo ne teman-teman pada mau nuju sana dan mulai meningglan tempat persemaian raja kraton sumenep.
Karena kami pada laper kami keluakan bekal kami yang tadi beli di taman bunga/ taman adipura berupa empat bungkus pentol masing-masing seharga 2000 Rupiah nech kami melahapnya sambil bergaya ikut duduk sebagai anggota rapat di pendopo.






Setelah bekal kami habis tenaga kami kembali pulih untuk beracting seperti halnya HP yang lowbath setelah di chas energinya kembali full, di depan ratusan deretan  kursi yang biasa di duduki anggota rapat di pendopo ada tiga kursi yang berderetr di depan yang berfungsi sebagai tempat duduk pimpinan rapat, nech teman-teman tak lupa bergaya jadi pimpinan rapat emang teman-teman gak pernah males mau adu action.





Setelah kehabisan acting di pendopo kami nuju sebelah timur pendopo tampak pohon beringin raksasa ne teman-teman pada bergaya tarsan lucu dech.





Tak slah bila da pepatah sejauh apapun sungai mengalir pasti ada muaranya, begitu pula dengan perjalnan kami  di musium ini sebesar apapun semangat yang kami rajut pada akhirnya kai sampailah pada waktu pulang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar